BANDA ACEH – Ketua TP-PKK Gampong Peurada Dr. Dra. Sulastri, M.Si dan Ketua Tim Produksi Nurullita mendapatkan undangan dari Dekranasda Kota di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, guna mempromosikan produk – produk Ata Gampong Peurada (AGP) kepada Kadin Indonesia Internasional Fashion Art dan UKM (KADIIFA) yang berpusat di Jakarta dan didahadapan Ibu Pj Wali Kota Sri Dewi Kurnilawati serta undangan lainnya, Rabu (11/1) Pagi.
Dalam kesempatan itu, Ketua umum KADIIFA Anna Mariana memperkenalkan, KADIIFA merupakan mitra Pemerintah khususnya UMKM. Dimana Industri-Industri kecil menengah yang ingin menjadi tonggak perekonomian. Dimana dalam hal ini PJ Ketua PKK Kota Banda Aceh yang tak lain saat ini dijabat oleh Istri PJ Wali Kota Bakri Siddiq akan bekerja sama dengan KADIIFA dan melibatkan UMKM binaan Dekranas Kota Banda Aceh.
Selanjutnya Sulastri mengucapkan terima kasih atas bantuan KADIIFA yang akan mempromosikan produk dari Gampong Peurada. “Harapan kami produk dari Gampong Peurada dapat dikenal baik dalam negeri maupun luar negeri, sehingga UMKM Gampong Peurada bisa naik kelas,” Ucapnya.
Dalam hal ini UMKM AGP Gampong Peurada turut memperkenalkan Tudung Saji bersulam pita dengan motif dan warna khas Aceh seperti motif Taloe, motif Kupiah Meukeutop, motif Pucuk Rebung, motif Pinto Aceh dan lain-lain. Selain itu juga memperkenalkan produk re-use limbah tutup botol plastik dan bagian lainnya dari limbah plastik yang dijadikan handycraft tempat air minum dan wadah multifungsi, serta produk Kue Bhoi yang sudah di sesuaikan formulasi agar tahan lama dan dikemas dengan kemasan eksklusif.
Pihak AGP sendiri dalam kesempatan itu turut menjelaskan bahwa produk Tudung Saji, Handycraft Plastik dan Kue Bhoi resmi telah terdaftar di Disperindag pada tahun 2022 yang lalu dengan disupport dari LPPM Universitas Syiah Kuala melalui skema pengabdian kepada masyarakat berbasis produk (PKMBP). “Produk inovasi terbaru dari AGP yang terbaru hasil kerja sama AGP dengan Atsiri Research Center (ARC) USK dengan support dana dari DPMG Provinsi Aceh dari dana pokir Anggota DPRA Bapak Abdurrahman. Produk inovasi ini menggunakan minyak atsiri nilam Aceh yang memiliki kemampuan antioksidan, antibakteri dan keunggulan khasiat nilam,” Ungkap Sulastri.
“Ada 2 jenis yang baru saja diproduksi seperti Sabun Cair Gleh Meukilat dan Minyeuk Angen Puleh Sigra. Untuk Sabun kita memiliki dua varian aroma seperti Anggur dan Stroberi dengan keunggulan ramah lingkungan, lembut di kulit dan anti Bakteri. Sementara Minyeuk angen dengan aroma Bungong Meulu dan Jeumpa, sehingga awet dan memiliki efek relaksasi yang baik,” Lanjut Sulastri.
Diakhir kesempatan tersebut, Sulsatri juga menyampaikan kendala produksi AGP berkelanjutan dimana salah satunya adalah bahan baku, kemasan botol (packaging) dan aksesoris produk yang harus didatangkan dari luar Aceh. Dimana dalam hal ini akan berdampak pada meningkatnya biaya produksi yang berkonsekuensi pada harga jual produk. “Ini perlu bantuan solusi dari Dekranasda Kota Banda Aceh dan KADIIFA.” Tutupnya.